Ketua DPD LDII Kab. Bogor Mengisi Acara di hari Santi Nasional
Sumber : Ketua DPD LDII Kab. Bogor ( Drs. Bambang Wahyudi, MM) mengisi materi “Siapkan Generasi Mandiri yang Ber-akhlakul Karimah”
Bogor (2017) Ketua DPD LDII Kab. Bogor mengingatkan agar hari santri nasional tidak Cuma diperingati dengan upacara, agar setia Sekolah madrasyah dan pondok pesantren agar bisa “Menyiapkan Generasi Mandiri yang Ber-akhlakul Karimah”
Bogor (2017), Drs. Bambang Wahyudi, MM, Ketua DPD LDII Kabupaten Bogor, mengingatkan agar Hari Santri Nasional, yang jatuh di setiap 22 Oktober, tidak diperingati dengan upacara saja. Menurut dia, semua santri harus menjadikan peringatan itu sebagai pemompa semangat untuk meningkatkan motivasi belajar, menjadi generasi yang sukses dan mandiri.
“Tidak ada kata lain, harus belajar yang rajin, banyak membaca Al-Qur’an dan Al- Hadist dan juga memahami isinya. Hari santri jangan hanya diperingati dengan upacara saja, tapi bisa menjadikan motivasi untuk belajar,” kata Bambang Wahyudi.
Ia mengatakan, Sekolah-sekolah, Madrasyah-madrasyah dan pondok pesantren saat ini banyak yang sudah maju. Namun, semua masih harus dikembangkan, salah satu contohnya di SMP Generus Mandiri Gunung Putri Bogor. Di Sekolah ini, Bambang W, menilai masih harus ditingkatkan berbagai fasilitasnya serta kualitas sumber daya manusia para murid dan santrinya.
Peringatan Hari Santri Nasional 2017, di SMP Generus Mandiri, digelar berbagai macam kegiatan salah satunya kegiatan pemberian materi oleh ketua DPD LDII Kab. Bogor dengan judul “Menyiapkan Generasi Mandiri yang Ber-akhlakul Karimah” acara tersebut juga dihadiri beberapa pengurus Yayasan, Guru dan Siswa Pondok pesantren SMP Generus Mandiri.
Saat menutup puncak peringatan Hari Santri 2017 itu, H. Waluyo Sutrisno selaku perwakilan dari Yayasan Generus Mandiri menyatakan penetapan hari santri bermaksud sebagai penegasan tanggungjawab santri terhadap negara.
“Jadi dengan adanya hari santri, kaum santri itu dikukuhkan untuk memiliki kesadaran yang tinggi akan tanggung jawabnya terhadap eksistensi dan masa depan bangsa negara kita tercinta,” untuk menyiapkan generasi yang madiri yang tidak terlepas dari pedoman Alquran dan Hadits lalu dikombinasikan dengan kemampuan nalar, dengan membaca perkembangan zaman sesuai konteksnya,” ujar Waluyo.
Recent Comments